CIRI-CIRI WANITA AHLI
NERAKA
·
Berkaitan dengan hak Allah
1. Syirik
اِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ اَنْ يُشْرَكَ
بِهِ وَ ييَغْفِرُ مَادُوْنَ ذَالِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَ مَنْ يُشْرِكْ بِاللّهِ
فَفَدِ افْتَرَا ى اِثْمًا عَظِيْمًا
“Sesungguhnya Allah
tidak akan mengampuni (dosa)karena menyekuutukanNya (syirik), dan dia
mengampuni dosa yang selain syirik itu bagi siapa yang dia kehendaki.
Barangsiapa menyekutukan Allah maka sungguh dia telah berbuat dosa yang besar.”
(QS An-Nisa 48)
2. Sihir
وَا تَّبَعُوْا مَا تَتْلُوْا الْشَّيَاطِيْنُ عَلَى
مُلْكِ سُلَيْمَنُ وَ مَا كَفَرَ سُلَيْمَنُ وَ لَكِنَّ الشَّيَا طِيْنَ كَفَرُوْا
يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَ مَا اُنْزِلَ غَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ
هَا رُوْتَ وَ مَارُوْتَ وَ مَا يُعَلِّمَانِ مِنْ اَحَدٍ حَتَّى يَقُوْلاَ
اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ فَيَتَغَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَأ
يُفَرِّقُوْنَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَ مَا هُمْ بِضَارِّيْنَ بِهِ
مِنْ اَحَدٍ اِلاَّ بِاِذْنِ اللّهِ وَ يَتَغَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَ لاَ
يَنْفَغُهُمْ وَ لَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِى الْاَخِرَةِ
مِنْ خَلاَقٍ وَ لَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ اَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوْا
يَعْلَمُوْنَ
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa
kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang
kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada 2
malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak
mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan: sesungguhnya kami
hanyalah cobaan(bagimu) sebab itu janganlah kafir. Maka mereka mempelajari dari
keduanya (malaikat itu) apa yang dapat memisahkan anatara seorang (suami)
dengan sesorang dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang
dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah, mereka mempelajari sesuatu yang
mencelakakan dan tidak memberi manfaat kepada merekka. Dan sungguh mereka sudah
tau,barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu niscaya tidak akan mendapat
keuntungan di akhirat. Dan sungguh sangatlah buruk perbuatan mereka yang
menjualn dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tau.”(QS. Al-Baqarah 102)
3. Meninggalkan Shalat
مَا سَلَكَمْ فِى سَقَرَُ قَالُوْا لَمْ
نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَُ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَُ وَ كُنَّا
نَخُوْضُ مَعَ الْخَا ئِضِيْنَُ وَ كُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّيْنُِ حَتَّى
اَتَنَا الْيَقِيْنُُ
“Apa yang menyebabkan kamu masuk kedalam neraka Saqar?, mereka menjawab
:Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat, Dan kami
tidak memberi makan orang miskin , Bahkan kami biasa berbincang (untuk tujuan yang batil) bersama
orang-orang yang membicarakannya, Dan kami mendustakan hari pembalasan, Sampai
datang kepada kami kematian.”(QS.Al-Mudatsir 422-47)
وَاْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ
وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لاَ نَسْئَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَ الْعَاقِبَةُ
لِلتَقْوَى
4. Berzina
وَ الَّذِيْنَ لاَ يَدْعُوْنَ مَعَ اللّهِ
اَلَهًا اَخَرَ وَ لاَ يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِى حّرَّمَ اللّهُ اِلاَّ
بِالْحَقِّ وَ لاَيَزْنُوْنَ وَ مَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَاْقَ اَثَامًا* يُضَاعَفْ لَهُ
الْعَذَابُ يَوْمَ القِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيْهِ مًهَانًا
“Dan orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sembahan lain dan
tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar,
dan tidak berzina dan barang siapa melakukan demikian itu niscaya dia mendapat
hukuman yang berat, Yakni akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat
dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina.” (QS. Al-Furqon 68-69)
5. Tabarruj
وَ قَرْنَ فِى بُيُوْتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ
تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلَى وَ اَقِمْنَ الصَّلاَةَ وَاَتِيْنَ
الزَّكَاةَ وَاَطِعْنَ اللّهَ وَرَسُوْلَهُ اِنَّمَا يُرِيْدُ اللّهُ لِيُذْهِبَ
عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَ يُطَهِّرَكُمْ نَطْهِيْرًا
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
(bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliyyah dulu dan laksanakanlah shalat,
tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan RasulNya. Sesungguhnya Allah
bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu wahai Ahlulbait dan membersihkan
kamusebersih-bersihnya.” (QS.AL-Ahzab 33)
·
Berkaitan dengan hak sesama
1. Kufur pada suami
&kufur pada kebaikan
2. Ghibah
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ اَنَّ
رَسُوْلَ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ اَتَدْرُوْنَ مَا
لْغِيْبَةِ ؟ قَالُوْا اللّهُ وَ رَسُوْلَهُ اَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ اَخَاكَ
بِمَا يَكْرَهُ قِيْلَ اَفَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ فِى اَخِى مَا اَقُوْلُ؟ قَالَ
اِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَ اِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ
فَقَدْ بَهَتَّهُ
“ Dari Abu Hurairoh
mudah-mudahan Allah merihoi kepadannya, sesungguhnya rasulullah SAW telah
bersabda : Tahukah kalian apa itu Ghibah? Mereka menjawab : Allah dan RasulNya
lebih mengetahui. Beliau bersabda, yaitu engkau bercerita tentang saudaramu apa
yang ia tidak suka. Ada yang bertanya, bagaimana jika apa yang aku katakan
benar-benar ada pada saudaraku? Beliau menjawab: Jika padanya memang ada apa
yang engkau katakan, engkau telah mengumpatnya, dan jika tidak ada engkau telah
membuat kebohongan atsnya. (HR. Muslim)
Post a Comment