Dahsyatnya Sakaratul Maut
(Kajian Tafsir
Surat An-Nazi’at ayat 1-5)
Surat An-Nazi’at
adalah surat Makiyyah yang memuat prinsip-prinsip akidah dan keimanan mulai
dari keesaan Allah,kenabian, hari kebangkitan dan kedahsayatannya. Surat ini
dinamai juga Surat As-Sahirah (ayat 14) atau Ath-Thammah (ayat
34), dan seluruhnya terdapat 46 ayat. Surat ini memuat penegasan Allah tentang
Hari Qiamat, sikap orang musyrik, manusia dibagi dua golongan di Akhirat,manusia
tidak mengetahui kapan terjadinya Kiamat. Adapun kisah dalam surat ini adalah
kisah Musa a.s dan Fir’aun.
وَالنَّزِعَاتِ
غَرْقًا
1.
Demi (malaikat-malaikat)
yang mencabut (nyawa) dengan keras.
Yaitu malaikat-malaikat saat
mereka mencabut ruh anak cucu Adam. Ada yang dicabut dengan kasar
sekeras-kerasnya hingga mereka tersiksa. Itulah kondisi orang-orang kafir saat
dicabut nyawa (Tafsir Ibnu Katsir,IV :574)
Ibnu Mas’ud menegaskan, “Allah menghendaki nyawa
orang kafir dicabut oleh malaikat maut dari jasad mereka, dari akar rambut
mereka,dari akar kuku-kuku dan ujung-ujung kaki mereka dengan sekali cabutan
laksana tusuk besi yang dicabut dari bulu wol yang basah. Kemudian nyawa itu
dibenamkan kembali ke dalam tubuh mereka, lalu dicabut lagi. Demikian
orang-orang kafir. (Tafsir Al-Qurthubi XIX: 183)
Umar bin Khattab ra pernah
bertanya kepada ka’ab bin Al-Ahbar tentang kematian. Ka’ab menjelaskan
“betul,wahai Amirul Mukminin sesungguhnya kematian itu laksana ranting yang
penuh duri yang dimasukkan kedalam mulut seseorang,dimana setiap duri tersebut
menembus ujung urat-urat. Kemudian seseorang mencabutnya sekeras mungkin
sehingga tercabutlah yang tercabut dan tersisalah apa yang tersisa. (rihlah ila
Dar Al-Akhirah :125). Rasulullah mengajarkan do’a nagar diringankan dari
sakaratul maut,
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ رَاَيْتُ رَسُوْلُ اللّهِ ص وَ هُوَ يَمُوْتُ
وَعِنْدَهُ قَدَحٌ فِيْهِ مَاءٌ وَهُوَ يَدْخُلُ يَدَهُ فِيْهِ فَيَمْسِحُ بِهِ
وِجْهَهُ وَيَقُوْلُ اَللَّهٌمَّ اَعِنَّى عَلَى سَكَرَاتِ الْمَوْتِ
“aku menyaksikan Rasulullah
saat hendak wafat,disampingnya semangkuk air beliau memasukan tangannya kedalam
mangkuk lalu mengusapkannya ke wajah sambil berdo’a : YaAllah tolonglah aku
atas (derita)sakaratul maut ini.” (Musnad Ahmad,VI)
وَ النَّاشِطَاتِ نَشْطًا
2.
Dan (malaikat-malaikat)
yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut.
Ada juga yang dicabut dengan
lemah lembut bagaikan mencabut bulu. Demikian kondisi orang-orang mukmin saat
mereka dicabut nyawa (Tafsir Ibnu Kasir,IV :574). Rasulullah saw menegaskan
orang syahid termasuk salah seorang yang akan diringankan saat sakaratul maut.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ
اللّهِ ص الشَّهِيْدُ لاَ يَجِدُ لَمَ الْقَتْلِ اِلاَّ كَمَا يَجِدُ اَحَدُكُمْ
اًلَمَ الْقَرْصَةِ
“Dari Abu Hurairah ra,
Rasulullah SAW bersabda : orang syahid tidak merasakan sakit terbunuh kecuali
seperti salah seorang kalian merasakan sakitnya gigitan (cubitan).” (HR.
An-Nasa’i disahihkan Al-Albani dalam sahih Al-Jami :3746)
Secara bahasa, al maut atau
kematian adalah diam. Seperti halnya
pengertian kehidupan atau al-hayah adalah bergerak (Lisan Al-Arab III :547).
Adapun menurut istilah, Imam Al-Qurthub menjelaskan bahwa yang disebut kematian
adalah
اِنْقِطَاعُ تَعَلُّقِ الرُّوْحِ بِالْبَدَنِ وَ مَفَارَقَتٌهٌ وَ
حَيْلُوْلَةٌ بَيْنِهِمَا وَتَبْدِلُ حَالٌ وَانْتِقَالٌ بْنِ دَارِ اِلَى دَرٍ
“Terputusnya hubungan ruh
dengan badan, berpisah dari kedaan keduanya berganti situasi berpindah dari
satu alam ke alam lainnya. (At-Tadzkirah : 4/tafsir Al-Qurthubi VII :377)
وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا
3.
Dan (malaikat-malaikat)
yang turun dari langit dengan cepat.
Menurut Ali bin Abi Thalib
maksudnya para malaikat yang selalu bertasbih untuk arwah orang-orang mukmin.
Al-Kulab berkata : Yaitu malaikat yang menggenggam arwah orang-orang Mukmin
seperti halnya orang yang menyelam didalam air (yasbahu), sesekali menyelam dan
sesekali ke permukaan. Sementara Mujahid dan Abu Shalih menegaskan, ini adalah
malaikat yang turun dari langit dengan sangat cepat karena perintah Allah SWT.
Mujahid menambahkan, Malaikat itu sangat cepat saat turun maupun naiknya. (Tafsir
Al-Qurthubi XIX : 185)
فَالسَّابِقَاتِ سَبْقُا
4.
Dan (malaikat-malaikat)
yang mendahului dengan kencang.
Menurut Muqatil, yaitu malaikat
yang mendahului arwah orang-orang Mukmin ke Surga, sedangkan menurut Ibnu
Mas’ud yaitu arwah orang-orang Mukmin kelak mendahului para malaikat yang
menggenggam mereka (arwah) karena saking gembiranya dan begitu merindukan untuk
segera bertemu Allah SWT, dan rahmatNya. (Tafsir Al-Qurthubi XIX 186/shafwah At
Tafsir, III :513)
فَالْمُدَبِّرَاتِ اَمْرًا
5.
Dan (malaikat-malaikat)
yang mengatur urusan (dunia).
Para malaikat yang mengurus
berbagai persoalan dari langit hingga ke bumi, dengan seiizin titah Tuhannya
(Tafsir Ibnu Katsir,IV :574) para malaikat mengurus berbagai persoalan jagad
raya berdasarkan titah Tuhannya,mencakup persoalan angin, hujan,rejeki, umur
dan urusan lainnya. (Shafwah At-Tafsir,III:513)
Post a Comment