Cara Mudah Memahami Dan Menghafalkan Al-Quran
Pengertian
Al-Quran
اَلْقُرْاَنُ
هُوَ كَلاَمُ
اللّهِ مُعْجِزِ
الْمُنَزَّلُ عَلَى
رَسُوْلِهِ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْمَكْتُوْبُ فِى
الْمَصَاحِفِ الْمَنْقُوْلُ
بِالتَوَاتُرِ الْمُتَعَبَّدُ
بِتَلاَوَتِهِ
“Al-Quran adalah firman Allah SWT
sebagai mukjizat yang diturunkan kepada rasul-Nya Muhammad SAW, ditulis pada
mushaf, diriwayatkan secara mutawatir, dan dinilai ibadah
membacanya.”(Al-Mawsu’ah Al-Islamiyyah Al-Ammah:1125)
Perintah Untuk
Memahami Dan Menghafalkan Al-Quran
كِتَابٌ
اَنْزَلْنَاهُ اِلَيْكَ
مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوْا
ءَايَاتِهِ وَ
لِيَتَذَكَّرُوْا اُولُوا
اَلْاَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami
turunkan kepadamu dengan penuh berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan
supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”(QS. Shad[38]:29)
اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتَبَ اللّهِ وَ اَقَامُوْاالصَّلاَةَ وَ اَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلاَنِيَةً يَرْجُوْنَ تِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ لِيُوَفِّيَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهِ اِنَّهُ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ
“Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Quran) dan mendirikan shalat
dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak
akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah
kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri.” (QS. Fathir[35]:29-30)
Keutamaan Membaca
Dan Memahami Al-Quran
1.
Memberikan syafaat kepada pembacanya
kelak di hari Kiamat
عَنْ اَبِى اُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ اِقْرَؤُوْا الْقُرْاَنَ فَاِنَّهُ يَاْتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِاَصْحَابِهِ
Dari Abu Amamah ra, aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah Al-Quran , karena sesungguhnya ia akan
menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari Kiamat.” (HR. Muslim)
2.
Mendapatkan Predikat Insan Terbaik
قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاَنَ وَعَلَّمَهُ
Rasulullah SAW bersabda,”Sebaik-baik
kalian adalah yang mempelajari l-Quran dn mengajarkannya.”(HR. Bukhori)
3.
Mendapatkan pahala akan bersama
malaikat di akhirat, bagi yang mahir membacanya
قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ الَّذِى يَقْرَءُ الْقُرْاَنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةَ
Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang
membaca Al-Quran dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para
malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.”(HR. Bukhori Muslim)
4.
Memperoleh pahala dalam hitungan satu
huruf sepuluh kebaikan bagi mereka yang membacanya
مَنْ قَرَءَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ ةَ الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ اَمْثَالِهَا لاَ اَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ اَلِفٌ حَرْفٌ وَ لاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ
“Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah
(Al-Quran), ia akan mendapatkan satu kebaikan . Dan satu kebaikan itu dengan
sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim sebagai satu
huruf. Namun Alif merupakan satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim juga satu huruf.”(HR.
Tirmidzi)
5.
Mendapatkan pahala dua kali lipat,
bagi yang belum lancar
قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَ الّذِى يَقْرَاُ الْقُرْاَنَ وَ يَتَتَعْتَعْ فِيْهِ وَهُوَ شَا قٌ عَلَيْهِ لَهُ اَجْرَانِ عِنْدَ اللّهِ تَعَالَى
“Dan orang yang membaca Al-Quran,
sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan
mendapatkan dua pahala.”(HR. Bukhori Muslim)
6.
Akan diangkat derajatnya oleh Allah
قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ اَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ اَخَرِيْنَ
Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya
Allah SWT akan mengangkat derajat suatu
kaum dengan kitab ini (Al-Quran), dengannya pula Allah akan merendahkan kaum
yang lain.”(HR. Muslim)
7.
Anjuran Mengkhatamkan Al-Quran sebulan
sekali
عَنْ عَبْدُ اللّهِ بْنِ عَمْرٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِقْرَاِ الْقُرْاَنَ فِى شَهْرٍ قُلْتُ اِنِّيْ اَجِدُ قُوَّةً حَتَّى قَالَ فَاقْرَاَهُ فِىى سَبْعٍ وَ لاَ تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ
Dari Abdullah Bin Amr ra, ia
berkata,”Rasulullah SAW bersabda kepadaku,”Bacalah Al-Quran dalam sebulan!”.
Aku menjawab,”Aku bahkan mampu kurang dari waktu itu”. Nabi SAW
bersabda,”Bacalah dalam tujuh hari dan jangan kurang dari itu.” (HR. Bukhori)
8.
Mendapatkan sakinah, rahmat, dikelilingi
malaikat, dan dipuji Allah dihadapan makhluk-Nya
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللّهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللّهِ وَيَتَدَارَ سُوْنَهُ بَيْنَهُمْ اِلاَّ نُزِلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللّهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
Rasulullah SAW bersabda,”Tidaklah
suatu kaum berkumpul di Mesjid Allah kemudian bersama-sama membaca Al-Quran,
selain dianugerahi ketenangan, diliputi rahmat, dikelilingi para malaikat,
serta disebut-sebut oleh Allah dihadapan makhluk-makhluk yang ada di sisi-Nya.”(HR.
Muslim:2699)
Metode Memahami
Dan Menghafal Al-Quran
Al-Quran menganjurkan kepada kita agar
membaca dan memahami kandungannya. Yang pertama Qira’ah dan keduaTilawah. Tilawah yang
dimaksud dalam ayat diatas, adalah membaca sesuai tajwid dan tahsinnya.
, sekaligus mentadaburi kandungan maknanya. Jadi makna tilawah lebih
luas dari qiraah yang hanya terbatas pada pembacaan hurufnya semata.
Pendeknya, qiraah mencakup seni bacaan, panjang pendeknya, tajwidnya,
dan makharijul hurufnya, sementara tilawah adalah memahami kandungannya disamping
bacaannya.
Menurut Dr.Musthafa Murad, dalam
buku, Kaifa Tahfazh Al-Quran (h. 14-18), menyebutkan beberapa hal
penting seputar metode memahami dan menghafalkan Al-Quran menyangkut spirit,
cara (kaifiyat), dan adab, sebagai berikut;
1.
Niat yang ikhlas
2.
Berdoa
3.
Meninggalkan maksiat
4.
Berazam dan bersabar
5.
Menyedikitkan waktu duniawi
6.
Menentukan target harian
7.
Tidak berganti-ganti mushaf
8.
Tidak menambah hafalan kecuali sesudah
kuat hafalan
9.
Membaca apa yang sudah dihafal dalam
setiap waktu shalat
10.
Banyak mengulang (muraja’ah)
disela-sela senggang seperti dalam kendaraan
11.
Ada guru pembimbing dalam hafalan
12.
Ada sanksi kalau tidak tercapainya
target atau meninggalkan hafalan seperti tidak makan siang atau makan malam.
Adapun cara atau metodenya, adalah sebagai berikut;
1.
Metode mengulang-ngulang per ayat (al-hifzh
al-tasalsuli)
Yaitu, menghafal ayat pertama, kemudian
menghafal ayat kedua, lalu menghafal ayat pertama dan kedua, begitu seterusnya.
2.
Metode per surat atau hizb (al-hifzh
al-jam’i)
Yaitu, menghafal ayat pertama, kedua, ketiga,
dan seterusnya sampai akhir lembar atau surat kemudian menghafalkan secara
keseluruhan.
3.
Metode per paragraf/ tema dalam
Al-Quran (al-hifzh al-muqassam)
Yakni, membagi-bagi ayat per tema atau per
paragraf sesuai dengan tema al-quran kemudian menghafalkannya.
Post a Comment